A. Kebudayaan
Kebudayaan sebagai hasil budi
manusia, dalam hal berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang
sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan
berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern.
Manusia sebagai mahluk berakal dan
berbudaya selalu berupaya untuk mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya
yang kreatif dan dinamis manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup
yang semakin terus maju, ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan
sifatnya yang tidak iddle curiousity (rasa keinginantahuan yang terus
berkembang) makin lama daya rasa, cipta dan karsanya telah dadpat mengubah alam
menjadi sesuatu yang berguna, maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia.
Kebudayaan merupakan karya manusia
yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran
dan penilaian mengenai lingkungan.
B. Pendidikan
Dalam pengertian yang sederhana dan
umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Adapun menurut Carter V.Good dalam
Dictinary of Education bahwa pendidikan itu mengandung pengertian:
1. Proses
perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku
dalam masyarakatnya
2. Proses
sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin
(misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan pribadinya.
Sedangkan menurut konsep yang
dikemukakan oleh Freeman Butt dalam bukunya yang terkenal Cultural History of
Western Education bahwa:
Pendidikan adalah kegiatan menerima
dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi
ke generasi berikutnya.
Menurut Hasan Langgulung dalam
bahasanya mengenai pendidikan adalah aktifitas yang dikerjakan oleh pendidikan
dan filsafat-filsafat untuk menjelaskan proses pendidikan, menyelaraskan,
mengkritik dan merubahnya berdasar masalah-masalah kontradiksi budaya.
C. Hubungan
Kebudayaan dengan Pendidikan
Maka pendidikan
dan kebudayaan sangat erat sekali karena hubungan keduanya berkesinambungan,
keduanya saling mendukung satu sama lainnya.
Dalam konteks
ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya serta
kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat tersebut. Hal
ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan
dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini tentunya hanya
akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat menuliskannya
kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Seperti dikemukakan Hasan Langgulung
bahwa pendidikan mencakup dua kepentingan utama, yaitu pengembangan potensi
individu dan pewarisan nilai-nilai budaya. Maka sudah jelas sekali bahwa kedua
hal tersebut pendidikan dan kebudayaan berkaitan erat dengan pandangan hidup
suatu masyarakat atau bangsa itu masing-masing, kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan karena saling membutuhkan antara satu sama lainnya.
Dikatakan dengan pendapat Hasan
Langgulung bahwa pendidikan dalam hubungan dengan individu dan masyarakat, akan
tetapi dapat dilihat bagaimana garis hubung antara pendidikan dan sumber daya
manusia. Dari sudut pandangan individu pendidikan merupakan usaha untuk
mengembangkan potensi individu, sebaliknya dari sudut pandang kemasyarakatan
pendidikan adalah sebagai pewarisan nilai-nilai budaya.
Dalam pandangan
ini, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu
dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai mahluk berbudaya, pada
hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya itu kemudian meningkatkan
sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta budaya itu.
0 komentar:
Posting Komentar